Minyak goreng akan memberikan cita rasa lebih gurih, namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kualitas minyak yang akan digunakan?
Ancaman Kesehatan Karena Minyak Bekas
Pasalnya, penggunaan minyak goreng yang berulang kali akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan Anda karena tingkat kejenuhannya yang tinggi, beberapa literatur menjelaskan bahwa minyak goreng yang digunakan berulang kali dapat menjadi pemicu dari berbagai macam
kanker.
Beberapa ahli kesehatan menganjurkan untuk menggunakan minyak goreng tidak lebih dari tiga (tiga) kali pengulangan.
Minyak goreng bekas ini jadi pilihan karena memang lebih murah, namun sebenarnya penggunaan minyak goreng bekas ini sangat berbahaya bagi kesehatan.
Berdasarkan penelitian, telah ditemukan berbagai indikasi penyakit yang disebabkan oleh makanan yang digoreng menggunakan
minyak jelantah, seperti jantung koroner bahkan sampai kanker. Inilah yang patut untuk kita waspadai.
Penggunaan minyak goreng berulang kali pada suhu tinggi akan mengakibatkan hidrolis lemak menjadi asam lemak bebas yang mudah teroksidasi, sehingga minyak menjadi tengik dan membentuk asam lemak trans yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan metabolisme kolesterol,penyakit tekanan darah tinggi, dan jantung
Tak hanya itu, penggunaan minyak bekas berulang juga akan membentuk akrolein yaitu suatu senyawa yang menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan dan menimbulkan batuk. Dan yang tak kalah berbahaya, minyak ini juga bersifat karsinogen sehingga bisa menyebabkan kanker.
Karenanya, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh kurang dari 10 persen dari asupan harian. Sumber lemak jenuh umumnya berasal dari lemak daging, lemak susu, mentega, lemak babi, minyak kelapa, minyak sawit, dan juga minyak inti sawit.
Selain itu, setiap kali Anda ingin menggoreng makanan, mulailah proses penggorengan pada suhu yang benar. Minyak yang digunakan untuk menggoreng sebaiknya berkisar antara 175-225 derajat celcius.