Tukak lambung bukan disebabkan stres dan makanan pedas
Tukak dilambung akibat makanan pedas dan stres ternyata adalah pendapat orang yang salah. Dokter mengatakan terdapat dua penyebab utama dari tukak lambung, yaitu bakteri berbentuk spiral yang disebut Helicobacter pylori dan penggunaan jangka lama obat Non Steroid Anti Inflamatory Drugs (NSAIDs), seperti aspirin dan ibuprofen.
Selama ini orang selalu salah mengartikan bahwa makan pedas menyebabkan ulcer, kata Dr. Ashok Kapur, ahli gastroenterology dari Louisville. Makanan pedas sama sekali bukan penyebab terjadinya tukak lambung.
Dahulu tidak ada obat yang baik untuk menyembuhkan tukak, sehingga pasien dianjurkan untuk makan makanan lunak dan susu, kata Kapur, seorang dokter di Caritas Medical Center.
Ternyata anjuran tersebut salah, kata Dr. Patricia Raymond, seorang ahli dari American College of Gastroenterology. Kalsium dan lemak yang terdapat pada susu meningkatkan sekresi asam lambung. Chesapeake, Va. Gastroenterologist mengatakan, tidak ada bukti-bukti yang menjelaskan bahwa makanan lunak dapat membantu mencegah tukak lambung seseorang.
Sedangkan stres hanya berpengaruh sedikit sekali menyebabkan tukak lambung, kata Kapur.
Stres bukan penyebab utama terjadinya tukak lambung, kata Dr. David Dresner, seorang ahli gastroenterology dari India. Hanya diduga stres dapat memperburuk terjadinya tukak lambung.
Dressner, menjelaskan bahwa tukak lambung adalah luka yang disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi dan iritasi dari bakteri yang terdapat dilambung atau duodenum.
NSAIDs juga dapat menjadi penyebab terjadinya tukak lambung dengan cara mempengaruhi kondisi normal lambung, laporan dari National Digestive Diseases Information Clearinghouse. Lapisan mukosa pelindung dilambung terganggu, rusak dan robek akibatnya terjadi ulkus.
Obat-obatan baik tunggal maupun kombinasi dari beberapa jenis obat dapat menjadi pencetus terjadinya tukak lambung. Peneliti menunjukkan bahwa mengkonsumsi NSAID dan steroid, dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya tukak lambung, lebih besar dibandingkan efek NSAID sendiri, Dresner menambahkan.
Infeksi Helicobacter pylori juga dapat menyebabkan tukak lambung dan risiko menjadi kanker lambung.
Bakteri ini merusak lapisan mukosa lambung sehingga asam lambung mempengaruhi lambung tersebut dan timbul iritasi, bakterinya sendiri juga dapat menyebabkan iritasi.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana seseorang dapat terinfeksi H. pylori. Tetapi diduga berasal dari orang ke orang yang terkontaminasi dari makanan, minuman atau saliva.
Seringkali mereka yang terinfeksi H.pylori tidak menunjukkan gejala tukak lambung, sehingga dokter berpendapat bahwa untuk terjadi tukak lambung dibutuhkan berbagai faktor yang mempengaruhi, Dresner menjelaskan.
Beberap tukak dapat menembus dinding lambung dan duodenum sehingga menimbulkan perforasi, dan rasa sakit yang hebat. Pasien tersebut harus segera dilakukan tindakan operasi.
Tukak juga dapat menyebabkan perdarahan yang serius, sehingga menimbulkan anemia.
Pasien dengan H.pylori diterapi dengan pemberian antibiotik (untuk membunuh bakterinya) dan obat-obatan yang disebut Proton Pump Inhibitors (PPIs).
Bila obat-obat tersebut diberikan bersama-sama umumnya dalam 10 hari sudah mengalami perbaikan, Kapur menjelaskan. Kombinasi obat ini bekerja mempengaruhi hingga 90-95%.
Ulkus yang disebabkan karena NSAID dapat diterapi dengan PPIs, sehingga mengurangi produksi asam lambung, atau dokter sering kali meresepkan obat lama yang disebut H2 blocker.
Seseorang yang menderita gejala tukak lambung sebaikknya memeriksakan diri ke dokter, apakah mereka memiliki penyakit atau masalah kesehatan lainnya, kata Kapur.
Baru-baru ini penelitian yang dipublikasikan dalam Medical Journal Heart menemukan hubungan antara H.pylori dan Atrial fibrilation. Sekitar 60 pasien dengan gangguan irama jantung saat diteliti 97% nya positif menderita H.pylori.